(just) do what you love

“anybody who ever built an empire, or changed the world, sat where you are now. and it’s because they sat there that they were able to do it.”

(salah satu kalimat andalan Ryan Bing, juga Natalie Keener, pada saat memecat orang di film “Up In The Air”)


***
rasanya cukup banyak orang2 yg terjebak dalam pekerjaan yg digelutinya tanpa gairah (passion) sama sekali. pergi ke kantor 9 to 5 seperti zombie, yg penting kerjaan kelar, yg penting akhir bulan gajian. kemungkinan, sebagian besar dari orang2 itu karirnya juga nggak kemana2 alias jalan di tempat. padahal semua orang mimpi pengen sukses dan kaya raya.

mungkin udah saatnya bagi orang2 itu untuk berhenti kerja dan mencari apa (pekerjaan) yg betul2 mereka cintai.

seperti kata Steve Jobs:

“… it turned out that getting fired from Apple was the best thing that could have ever happened to me. It freed me to enter one of the most creative periods of my life.”

itu sebabnya sebagian orang justru sukses melejit dan mendunia setelah mereka berhenti (atau dipecat) dari pekerjaannya.

masih mengutip Steve Jobs:

“i’m convinced that the only thing that kept me going was that i loved what i did. you’ve got to find what you love. your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. don’t settle. as with all matters of the heart, you’ll know when you find it. and, like any great relationship, it just gets better and better as the years roll on. so keep looking until you find it. don’t settle.”

karena, menurut Handrawan Nadesul:

“if you love what you are doing, you will be succesful.”

atau dengan kata2 lain oleh Richard Branson:

“have fun, work hard, and money will come. when it’s not fun, move on.”

seperti juga kata Hiro Nakamura ke Tadashi, karyawan perusahaannya yg bolak balik pengen bunuh diri karena dipecat:

“first of all, you must really hate your job! nobody copies their butt 47 different ways without wanting to get fired! my advice: find something you LOVE to do, then it doesn’t feel like work.”

dan Tadashi pun mengurungkan niatnya untuk bunuh diri dan menjawab:

“maybe it is true. i always thought i could do more with my life.”

_________

catatan kaki:

– “Up In The Air” adalah film peraih 6 nominasi Oscar yg bercerita tentang Ryan Bingham (George Clooney) yg pekerjaannya adalah mewakili perusahaan2 yg ingin memecat karyawannya.

– Steve Jobs adalah co-founder dari Apple Inc, mantan CEO Pixar Animation Studio, dan skrg anggota BOD Walt Disney Company.

– Dr. Handrawan Nadesul adalah seorang dokter senior yg buku2nya kebanyakan bicara tentang kesehatan, tapi entah gimana gw nemu aja kutipan ajaib itu di salah satu bukunya.

– Sir Richard Branson adalah pengusaha nyentrik dan petualang, salah satu orang terkaya dunia, pendiri perusahaan: dari Virgin Records hingga Virgin Atlantic Airways (beserta berbagai anak perusahaan Virgin lainnya).

– Hiro Nakamura adalah seorang tokoh fiktif di tv seri Heroes. tokoh Tadashi hanya muncul di season ke 4 episode “Acceptance”, yg baru diputer minggu lalu di Star World.

28 februari 2010

* reposted. first published on my facebook notes

practice, practice, practice

ada orang yg udah kerja puluhan tahun di bidangnya, mungkin udah pindah2 kantor dan jabatan, tp karirnya gak kemana2, skill-nya jg begitu2 aja. tapi ada jg org yg baru kerja beberapa tahun, tapi karir dan skillnya langsung melonjak, melesat, melejit.

kalo mau “nyalahin” faktor eksternal udah pasti banyak: gaji, lingkungan kerja, manajemen kantor, pertemanan, dll. tapi kalo kita percaya bahwa kunci perubahan ada di dalam diri kita sendiri, kemungkinan penjelasannya cuma satu.

tipe orang yg pertama biasanya bekerja hanya sekedarnya: yg penting kerjaan selsay, klien senang, bos senang, dan bisa gajian tiap bulan. sementara tipe orang yg kedua bekerja tidak hanya sebagai syarat. dia selalu berusaha meng-upgrade skill-nya: belajar, eksplor, ngulik, dan yang terpenting: berlatih!

deliberate practice. ini yg ngebedain tipe orang yang pertama dgn yg kedua.

ini adalah salah satu pokok pembahasan di buku “Talent Is Overrated: What Really Separates World-Class Performers from Everybody Else” karangan Geoff Colvin.

intinya: semua orang bisa jadi world-class performer selama dia melakukan yg namanya deliberate practice. yg paling gampang diamati yaitu atlet dan musisi top dunia yg selama bertahun2 menghabiskan waktu puluhan jam setiap minggunya utk berlatih keras. dan ini juga berlaku utk hampir semua profesi2 lainnya: penulis, pekerja seni, peneliti, pengacara, pengusaha, sampai pialang saham.

and here’s the “scary” fact: rata2 waktu yg dibutuhkan utk mencapai level world-class performer adalah 10 tahun! scary krn 10 tahun itu adalah waktu yg sangat lama utk belatih dengan keras, intensif, dan fokus, mengulang2, mempelajari dan memperbaiki skill2 baru, dst. sekaligus scary krn itu achievable, asal punya determinasi tinggi, semua orang bisa jadi world-class performer. sekali lagi: semua orang!

sekarang tinggal kenapa ada orang2 yg mau berlatih keras, abis2an, gila2an, sementara ada orang2 yg males2an. menurut gw jawabannya ada di: apakah kita punya passion dan kecintaan pada apa yg kita kerjakan. karena passion dan kecintaan itulah yg bisa memberi kekuatan dan ketahanan utk menjalani proses yg sangat melelahkan itu.

atau, mengutip kata2 Dr. Handrawan Nadesul di salah satu bukunya:

Success is not the key to happiness
Happiness is the key to success
If you love what you are doing,
you will be succesful.

21 september 2009

reposted. first published on my facebook notes.

it’s a long shot..

perjalanan untuk mengejar mimpi biasanya nggak ada yang pendek. itu yang gw percaya saat ini. seperti lari maraton yang butuh ketahanan, tidak hanya kekuatan.

seperti juga perjalanan jauh dari karang ranjang sampai cibunar di ujung kulon. selama berjam2 berjalan kaki dengan beban ransel berat, yang ada di depan mata cuma pantai, ombak, langit, dan pasir putih halus.

pemandangan sekitar emang sangat indah. tapi saat udah kecapean, seluruh energi hanya bisa difokuskan untuk secara konstan meletakkan satu kaki di depan kaki yang lain. keep it going.

apalagi saat kita ngeliat orang2 yang udah duluan sampai di garis finish atau tempat tujuan. yang seharusnya jadi inspirasi malah bisa mengintimidasi.

it’s a long shot! i just have to believe that i’m on the right track.

6 september 2009

*reposted. first published on my facebook notes

photos by Iwan Paul 2007